Kita Tidak Sendirian (ada Dia)

Saat bumi menghimpit
menerjang rongga dada yang sempit
saat orang-orang lari terbirit
ingalah kita tidak sendirian
begitu pula saat air mata jatuh
karena lelah bercampur peluh
diantara panas dan gemuruh
tapi ingatlah kita tidak sendirian
saat badan tak lagi bisa bergerak
saat hembusan nafas semakin sesak
diantara iga iga yang menggeletak
tapi ingatlah kita tidak sendirian
lalu saat kesedihan menerpa
saat dunia tidak memihak kita
saat mereka mencibir dan menghina
ingat juga kalau kita tidak sendirian
saat badan kita mulai lemah
tersudut dan terpojok oleh masalah
menjadi sumpah serapah
kita juga tidak sendirian
saat sunyi kembali datang
dimana tidak ditemukan jalan terang
gelap hampa yang menghadang
kita juga harus ingat bahwa kita tidak sendirian
kemudian saat kita ling lung
pikiran buntu dan bingung
segala masalah seperti terhubung
kita tidak sendirian
saat kawan meninggalkan kita
saat orang terdekat sudah tidak ada
kesendirian kembali melanda
kembali kita tidak sendirian
saat malam menjadi menakutkan
mimpi buruk membuat kita terdiam
bayangan tidak lagi menyenangkan
kita harus merasa bahwa kita tidak sendirian
saat tak ada lagi tempat mengadu
tak ada lagi sandaran bahu
hingar bingar menjadi bisu
kita tetap tidak sendirian
bahkan sampai saat nyawa hampir terlepas
memisahkan dua elemen menjadi bebas
tak lagi terikat, saling lepas
kita juga tidak sendirian
saat keadaan sudah tidak lagi bersahabat
diacuhkan orang-orang terdekat
tak peduli dengan teriakan urat syaraf
kita juga tidaklah sendirian
bahkan saat dunia menyala
gelap kemudian menyala
begitu memang adanya
kita juga tidak sendiran
bahkan saat kita kembali terluka
menangis dan ceria
meratapi apa saja
kita tidak sendirian
lalu mengapa kita mesti takut
takut keadaan yang menciut
hingga taka da lagi tempat bersujud
klo kita itu tidak sendirian
temukan
cari
sibakkan
lari
ingatlah sampai kapan pun kita tidak sendirian
kita selalu bersama Dia
(jalanan;1998)